Well, well, well,
setelah berpikir dan merenung, auL akhirnya ada ide buat menulis di blog kita yg tercinta ini. Tapi sebenernya, aku heran, kenapa blog kita hanya dibaca oleh beberapa orang tertentu saja? Mungkin emank kurang promosi, friends!
So, auL kepikiran buat bercerita ama temen2 ttg perjuanganku masuk FKundip,, yg diawali pada saat auL masih TK dan bu Guru bertanya, "besok gedhe kalian pengen jadi apa?". Dengan PD dan semangat tinggi, aku menjawab, "jadi DOKTER!". Hagz,, padahal jawaban itu keluar gara2 terinspirasi oleh Susan yg mennyanyikan lalu Cita-cita,, masih pada inget tho? *hehe,, mank,, gokil banget*
Lalu, berlanjut ke SMP,, aku yg sebenernya masih pengen jadi dokter, menemukan bakat baru-ku,, yaitu pintar berhitung dan menggambar perspektif. Entah kenapa, aku jadi berpikiran ttg sebuah cita-cita yg baru, yaitu menjadi ARSITEK *hahahahahaha*
Mulai saat itu, harapanku untuk menjadi seorang dokter mulai pupus,, aku sangat ingin menjadi ahli arsitektur yg bisa mendesain rumah dan bangunan2 bersejarah. Tapi, kakakku (masRizal) melakukan hal yang bodoh, yaitu masuk ke jurusan IPS pas dia kelas 3 SMA. Aku sebenernya nggak mudeng mudeng banget, secara aku masih SMP dan lugu. Yang aku tahu, Ummi-ku nangis di ruang keluarga dengan alasan: masRizal nggak bisa jadi dokter kalau dia masuk jurusan IPS.
Owh,, TIDAK!
aku nggak mengerti,, klo ternyata Abah-Ummi pengen salah satu anaknya bisa jadi dokter, meneruskan perjuangan mereka.
Aku baru paham hal itu, ketika aku kelas X SMA.
Pada dasarnya, aku pengen masuk jurusan Bahasa. Bahkan, aku sempat menjadi tim sukses teman deketku yg protes berulang kali ke pak Kepsek (Sarju Maheri) untuk dibuka jurusan Bahasa. (Well, aku mulai berpindah cita2 sebagai juru bahasa,, bukan sebagai arsitek lagi) Tapi apa dikata,, aku tetap dijuruskan ke Ilmu Alam. *siaL*
So,,
pas aku udah di kelas XII,, aku siapkan mental tinggi untuk jadi dokter,, dan sebenernya aku pengen masuk FK UGM,, pasalnya temen2 deketku udah duluan kuliah di sana. Dan juga, ada satu alasan masuk akal yg bisa membuat aku semangat: Sheila on 7 masih tinggal di Jogja. Hagz.
Tapi, lagi2 aku harus mengorbankan perasaan demi membahagiakan orang tua ku.
Aku ikut UMundip, dan TEMBUS! hiks. Bangga sih, tapi, itu berarti aku nggak bisa masuk UGM,, secara, Abah-Ummi nggak ngasih aku restu buat ikut UMugm ataupun SPMB.
Alhamdulillah,
sekarang aku udah dapet universitas negeri.
auL tetap bersyukur, apalagi tantangan di depan ternyata nampak berat,,
apakah seorang aulia parvasani bisa jadi dokter?
Allahualam. Doakan saya ya, teman-teman?!
Selasa, 01 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar