assalamu'alaikum...
tak pelak sebagai insan biasa..kita sering diuji dengan berbagai cobaan. memang sudah kodratnya, manusia hidup di dunia "harus" serta "wajib" ditimpa ujian agar tau kadar keimanan dan kecintaannya pada Allah SWT. apbila ujian tersebut mengakibatkan diri kita sedih,putus asa, marah akan takdir Allah, kufur atau menjadikan ibadah kita semakin kendur, maka itu tandanya kecintaan sejati kita masih kita tambatkan pada dunia yang fana ini.
saudaraku...pernahkah kita kecewa dan menangis sejadi-jadinya disaat barang yang yang sangat kita cintai dicuri atau diambil orang lain? apalagi barang tersebut mangandung nilai kenangan yang tak mudah untuk dilupakan begitu saja..mungkin pada saat itu reaksi pertama kita adalah syok, marah, nggak trima, menyalahkan orang lain, dan sejuta rasa pelampiasan kekecewaan. lalu akibat sudah merasa lelah, capek, bosan, kita mencoba sabar dan "nrima" akan keadaan..padahal sabar seperti itu bukanlah sejatinya "sabar" yang sesungguhnya..Rasulullah SAW bersabda: "sabar adalah dikala tamparan pertama" maksudnya, sabar sebenar-benar sabar adalah saat kali pertama musibah datang mendera.
pahala bagi orang yang sabar adalah jannah yang penuh nikmat. hanya bermodal sabar, manusia yang mungkin ibadahnya pas-pasan (tanpa melupakan ibadah wajibnya) telah dijanjikan Allah surga..
kesedihan akan kehilangan seseorang yang sangat kita cintai memang wajar..tangisanpun menjadi hal yang sangat lumrah dan fitrah bagi manusia. tetAPI TANGISAN tersebut tidak disertai dengan ratapan yang berlebihan seperti mecakar-cakar pipi, menyobek baju, meronta-ronta, dan menyebutkan segala amal kebaikan almarhum dengan menjerit-jerit. tangisan fitrah adalah menetesnya air mata karena rasa kasih sayang dalam hati tanpa mengelurkan kata-kata yang membuat Allah tidak ridha.
Rasulullah SAW saat kematian putranya Ibrahim, beliaupun meneteskan air mata tanda cinta kasih..namun tidak mengeluarkan kata-kata yang membuat Allah tidak ridha.
berdoa pada Allah agar musibah ini digantikan dengan sesuatu yang lebih baik adalah sunnah Rasul. yakin akan takdir Allah yang selalu manis dirasa dan merupakan ketentua n terbaik bagi manusia. hal-hal yang mungkin tidak kita sukai adalah hal yang terbaik untuk kita serta akan terasa indah dan menyejukkan apabila kita ikhlas serta sabar dalam menghadapinya. sejatinya segala yang kita punya di dunia hanyalah semata-mata titipan dari Allah dan Dia berhak mengambilnya kapanpun juga.
allahumma ajirni fi musibati fahlufli khoiromminha..amin.
