Minggu, 21 September 2008

Masih Ada yang Terlupakan

Mudah-mudah cerita inspirasi dari saya ini bisa menginspirasikan teman-teman semua.

Suara bedug bertabuh, taklama kemudian terdengar suara azan menggema menandakan waktu berbuka puasa telah tiba. Seorang anak kecil , dengan menggunakan sarung dan peci duduk berdua bersama ibunya menyantap hidangan berbuka puasa. Ada yang beda dari raut wajah sang anak, lalu si Ibu bertanya ” Adek kenapa ? makanannya tidak enak ya ? “, si Anak menjawab ” tidak apa-apa ibu, makanannya enak kok ” jawab si anak sambil tersenyum. Setelah selesai berbuka puasa ibu dan anak segera melaksanakan sholat magrib. Setelah selesai sholat terdengar suara ketukan di pintu depan, ” Itu pasti ayah” kata si anak dan ia bergegas lari membuka pintu depan disusul kemudian ibunya, ternyata benar itu ayahnya baru pulang kerja, si anak segera mengambil tangan ayahnya dan menciumnya, sementara si ibu mengambil tas dan membawanya kedalam. Si anak lalu bertanya kepada ayahnya
“Ayah, adek mau tanya? “
si Ayah dengan sedikit cuek menjawab “Mau tanya apa”
“Berapa sih penghasilan ayah dalam 1 jam”
“Kamu ini masih kecil, untuk apa tau urusan penghasilan ayah ” si ayah mulai agak kesal
“Adek cuma pengen tau aja yah “
“100 ribu” jawab Ayahnya dengan nada agak keras
“sudahlah ayah capek mau istirahat “
Selepas Isya tampak sang anak termenung di dalam kamarnya, lalu dia segera beranjak menuju lemari, dibukanya lemari itu dan diraihnya sebuah celengan ayam jago pemberian ibunya. Dengan rasa ragu-ragu akhirnya iya pecahkan celengan itu. Lalu ia menghitung uang hasil celengannya. ternyata jumlahnya mencapai 100 ribu. Segera ia keluar kamar dan menemui ayahnya yang sedang ngobrol dengan ibunya. Dengan hati-hati di dekati Ayahnya dan ia berdiri di depan ayahnya.
“Ada apa lagi dek ? ” tanya Ayahnya
“Ayah, ini adek ada uang 100 ribu buat ayah” kata si anak sambil menyerahkan uang kepada ayahnya
“Untuk apa ini ? dapet uang dari mana adek ?” ayahnya tampak bingung, sementara ibunya pun ikut bingung dengan sikap anaknya.
“Ayah, uang itu untuk membayar waktu ayah selama 1 jam, besok ayah pulang lebih awal ya, adek pengen berbuka puasa dan sholat bersama ayah ” jawab si anak dengan suara perlahan
Sejenak Ayahnya terdiam membisu, suasana hening, matanya mulai berkaca-kaca, tidak terasa airmata keluar dari sudut matanya, mengalir perlahan ke pipi, terasa hangat… bibirnya bergetar… diraihnya anak laki-laki didepanya …lalu dipeluknya dengan erat…sambil berkata
“Maafkan ayah ya nak…ayah merasa bersalah sudah tidak berbuat adil padamu selama ramadhan ini…” perlahan ayah melepaskan pelukan itu lalu sang Ayah menatap dalam wajah dan mata anaknya yang berkaca-kaca , lalu ia berkata ” Ayah janji nak… besok ayah akan pulang lebih awal, kita bisa berbuka dan sholat bersama…ayah janji nak…simpan uang ini untuk lebaran nanti ya…”
Sang anak segera memeluk kembali ayahnya, disela bibirnya yang mungil ia berkata “Terimakasih Ayah…”

Insya Allah temen-temen semua bisa mengambil hikmah dari cerita diatas, wassalam…
(dukutip dari maskoko.worpress.com)